Dan kini malam yang terasa sempurna dulu, menjadi
hampa
Siang yang
terasa hangat dulu, kini menjadi gersang
Karenamu. Karena
kepergianmu
Kepergian yang
mungkin tak kembali
Ku tau aku telah
berkhianat
Aku telah
membohongi perasaan ini
Semakin aku mengingkarinya,
semakin hati ini mengakuinya
Dan kini…
Kau telah
mengukir jejak-jejak langkahmu dalam jalan hidupku
Sangat sulit
untuk mengabaikan segalanya
Kini aku sakit
karenanya
Kini aku
menyesalinya
Mungkin aku
terlambat
Atau mungkin
tidak
Entahlah…
Seberkas cahaya
itu selalu memenuhi pikiranku
Ya itu cahaya
senyummu
Senyum yang
selalu terukir saat bersamamu, dulu
Entah apa yang
membuat aku selalu mengingat cahaya itu
Dan bayangmu
Aku selalu
melihat bayangmu dalam anganku
Entah apa yang
membuat bayang itu selalu terekam dalam otakku
Padahal aku tak
pernah menginginkan bayangan itu hadir
Tatapanmu juga
Selalu ada
setiap aku memejamkan mata
Terlebih lagi
senyummu
Waktu demi waktu
telah berjalan
Kini ku melihat
seseorang dihadapanku
Kenapa? Kenapa
kau hadirkan wanita itu dihadapanku?
Apakah dia
pengganti aku?
Mungkinkah dia
yang akan berpindah alih dalam hidupmu setelah aku pergi?
Siapa dia?
Pilihan hatimu kah?
Baik … cukup sulitku untuk menerimanya
Mengapa dia?
Kenapa harus sosok itu? Tak ada pilihan lainkah?
Perlahan rasa
cemburu itu muncul
Apa aku masih
mencintaimu?
Apakah hatiku
masih untukmu?
Hingga aku harus
mersakannya
Ya aku cemburu
Aku tak bisa
mengingkarinya
Aku tak mampu
mengelaknya
Sakit memang…
Sangat-sangat sakit
Sudah puaskah
kamu melihat ku merasakan apa yang kamu rasakan dulu?
Puaskah kamu
dengan semua tingkah lakumu?
Apa masih
kurang?
Selanjutnya apa?
Terus… Terus
saja kau buat aku meneteskan air mata
Teruskan saja…
hingga aku tak mampu
Hingga aku
menyerah
Mana kata kata
indahmu dulu?
Mengapa kini kau
buat semuanya kelam
Dulu kau pernah
mengatakan kalau kau menderita, iya?
Tanpa kamu
sadari aku lebih menderita dari yang kamu bayangkan
Sayangnya aku
pandai menyembunyikan rasa itu
Dan benarkan?
Kamu sama sekali tidak pernah akan tau hal itu
Tidak apa-apa.
Aku masih sanggup tersenyum
Bahkan
dihadapanmu aku masih sanggup untuk tertawa
Dan terpenting
aku masih sanggup untuk menyembunyikan rasa sakit itu
Sesungguhnya aku
berpura pura relakan kau pilih cinta yang kau mau
Aku berpura-pura
merelakanmu dengannya
Aku berpura-pura
untuk membiarkanmu pergi bersamanya
Tanpa kau… Tanpa
kau mengetahui apa yang aku rasa
Tapi biarlah
Biarkan perasaan
ini tetap terus seperti ini
Karena seberapa
kuat aku mencoba, aku tak bisa menepisnya
Aku tak mampu mengelaknya
Terkadang wujud
mencintai itu membiarkannya pergi atau pergi meninggalkannya
Perlahan ku
percaya rasa ini akan mengilang dengan sendirinya
Yaah mungkin
Taukah kau?
Aku masih
mengingatnya
Ya aku masih
mengingat lagu yang pernah kau nyanyikan untukku, dulu
Bahkan aku masih
menyimpan rekaman itu
Rekaman saat kau
menyanyikan lagu itu untukku
Dan aku juga
masih menyimpan fotomu
Sebesar inikah
rasa cintaku kepadamu?
Sampai-sampai
aku masih mengingat percakapan kita
Kita saat
bersama
Aku masih ingat ketika
kamu mengatakan bahwa aku tidak bisa tergantikan dengan siapapun
Aku masih ingat
ketika kamu mengatakan bahwa kau tidak bisa melupakan dan meningalkanku
Aku masih ingat
dengan ucapanmu bahwa kau tak ingin melepaskanku
Aku masih ingat
dengan katamu walau aku telah mengecewakanmu, namun rasa cintamu tak pernah
berkurang
sedikitpun
Tapi? Sekarang?
Bahkan kau kini
dengannya
Kau bersenda
gurau dengannya di hadapanku
Tentu aku kecewa
Buat apa kau
mengucapkan kata kata itu tapi akhirnya kau pun lupa dengan yang kau ucapkan?
Buat apa kau
mengucapkan itu kalau akhirnya kau buatku terbawa kedalamnya?
Buat apa kau
menucapkan kata itu bila pada akhirnya semua yang kau ucapkan hanya terasa
menyakitkan?
Buat apa kau
membuat note di dunia maya tapi pada akhirnya semua kalimat itu hanya omong
kosong belaka?
Tahukah kau
dengan semua yang kamu ucapkan itu hanya membuat aku kecewa hingga sekarang
Sangat sangat
kecewa dari apa yang kamu rasakan
Kamu juga kecewa
bukan melihat kau bersama seseorang yang ada disampingku sekarang?
Ya kita
sama-sama merasakannya
Kita saling
mengecewakan. Aku tau itu
Entahlah…
Aku tak mengerti
kenapa ini harus terjadi
Yah aku akui aku
memang punya salah
Tapi apa secepat
itu rasa kamu yang dulu pernah ada pergi begitu saja?
Apakah secepat
itu semua kenangan yang kita buat kamu lupakan?
Segampang itu
kah kamu menemukan pengganti aku?
Secepat itukah
rasa cintamu yang dulu kau bilang tulus sudah berpindah ke hati yang lain?
Semudah itu kah
kau membuat semuanya menjadi terasa menyakitkan?
Secepat itu kah
rasa yang pernah ada kini tiada lagi tersisa?
Sedikit saja
Secepat itukah
aku tergantikan dengan dia?
Semudah itukah
ruang hatimu kini tidak menyisakan tempat untukku?
Apa aku masih
dihatimu? Mungkin tidak. Karena kau telah menghadirkan dia untuk menggantikan
aku
Apa kamu masih
ingat denganku? Mungkin tidak. Karena kau sudah mengalihkan perhatianmu
kepadanya
Apa kau masih
memikirkanku? Mungkin tidak. Karena pikiranmu telah tertuju padanya
Apa kau masih
memperhatikanku? Mungkin tidak. Karena kau harus memperhatikannya
Apa kau masih
menyimpan barang pemberianku? Mungkin tidak. Karena kamu telah menggantikan
barang pemberian aku dengannya
Apa kau masih
mengingat kenangan kita? Mungkin tidak karena kini kau sedang mengukir kenangan
bersamanya
Apa kau masih mengingat
tanggal jadian kita? Mungkin tidak karena sekarang hanya tanggal jadian kalian
yang kau ingat
Apa kamu masih
menyayangi dan mencintaiku? Mungkin tidak. Karena kau kini telah bersamanya
Apa kau juga
masih suka mendo’akanku? Mungkin tidak. Karena do’amu sudah untuknya
Mungkin saja
rasa itu telah pergi
Ya tentu aku
beranggapan seperti itu karena kenyataanya?
Tapi aku tak
peduli dengan anggapan itu
Mau benar atau
salahpun aku tak berhak untuk mengetahuinya
Yang aku tau
hanya aku masih menyayangimu hingga kini
Aku masih
mendo’akanmu
Hingga saat yang
tak ditentukan
Tak peduli kini
ada seseorang yang sekarang sama-sama ada disamping kita
Karena aku juga
menyayanginya
Kau juga kan?
Baiklah ...Aku
mengerti
Aku juga tak
ingin mengecewakan dan menyakiti mereka
Mungkin kita
ditakdirkan untuk merasakan cinta yang lain dari seseorang terlebih dahulu
Sebelum kita
bersama lagi
Atau mungkin
kita tak akan bisa bersatu lagi
Entahlah…..
Sungguh kini aku
merindukanmu
Aku sangat
merindukan kita
Satu hal yang
perlu kau tau
Aku memang telah
pergi, tapi aku masih menginginkanmu
Sejujurnya aku
menginginkanmu kembali