Woensdag 27 Maart 2013

23 April 2011


 

 Dan kini malam yang terasa sempurna dulu, menjadi hampa
Siang yang terasa hangat dulu, kini menjadi gersang
Karenamu. Karena kepergianmu
Kepergian yang mungkin tak kembali
Ku tau aku telah berkhianat
Aku telah membohongi perasaan ini
Semakin aku mengingkarinya, semakin hati ini mengakuinya
Dan kini…
Kau telah mengukir jejak-jejak langkahmu dalam jalan hidupku
Sangat sulit untuk mengabaikan segalanya
Kini aku sakit karenanya
Kini aku menyesalinya
Mungkin aku terlambat
Atau mungkin tidak
Entahlah…
Seberkas cahaya itu selalu memenuhi pikiranku
Ya itu cahaya senyummu
Senyum yang selalu terukir saat bersamamu, dulu
Entah apa yang membuat aku selalu mengingat cahaya itu
Dan bayangmu
Aku selalu melihat bayangmu dalam anganku
Entah apa yang membuat bayang itu selalu terekam dalam otakku
Padahal aku tak pernah menginginkan bayangan itu hadir
Tatapanmu juga
Selalu ada setiap aku memejamkan mata
Terlebih lagi senyummu
Waktu demi waktu telah berjalan
Kini ku melihat seseorang dihadapanku
Kenapa? Kenapa kau hadirkan wanita itu dihadapanku?
Apakah dia pengganti aku?
Mungkinkah dia yang akan berpindah alih dalam hidupmu setelah aku pergi?
Siapa dia? Pilihan hatimu kah?
Baik …  cukup sulitku untuk menerimanya
Mengapa dia? Kenapa harus sosok itu? Tak ada pilihan lainkah?
Perlahan rasa cemburu itu muncul
Apa aku masih mencintaimu?
Apakah hatiku masih untukmu?
Hingga aku harus mersakannya
Ya aku cemburu
Aku tak bisa mengingkarinya
Aku tak mampu mengelaknya
Sakit memang… Sangat-sangat sakit
Sudah puaskah kamu melihat ku merasakan apa yang kamu rasakan dulu?
Puaskah kamu dengan semua tingkah lakumu?
Apa masih kurang?
Selanjutnya apa?
Terus… Terus saja kau buat aku meneteskan air mata
Teruskan saja… hingga aku tak mampu
Hingga aku menyerah
Mana kata kata indahmu dulu?
Mengapa kini kau buat semuanya kelam
Dulu kau pernah mengatakan kalau kau menderita, iya?
Tanpa kamu sadari aku lebih menderita dari yang kamu bayangkan
Sayangnya aku pandai menyembunyikan rasa itu
Dan benarkan? Kamu sama sekali tidak pernah akan tau hal itu
Tidak apa-apa. Aku masih sanggup tersenyum
Bahkan dihadapanmu aku masih sanggup untuk tertawa
Dan terpenting aku masih sanggup untuk menyembunyikan rasa sakit itu
Sesungguhnya aku berpura pura relakan kau pilih cinta yang kau mau
Aku berpura-pura merelakanmu dengannya
Aku berpura-pura untuk membiarkanmu pergi bersamanya
Tanpa kau… Tanpa kau mengetahui apa yang aku rasa
Tapi biarlah
Biarkan perasaan ini tetap terus seperti ini
Karena seberapa kuat aku mencoba, aku tak bisa menepisnya
Aku tak mampu mengelaknya
Terkadang wujud mencintai itu membiarkannya pergi atau pergi meninggalkannya
Perlahan ku percaya rasa ini akan mengilang dengan sendirinya
Yaah mungkin
Taukah kau?
Aku masih mengingatnya
Ya aku masih mengingat lagu yang pernah kau nyanyikan untukku, dulu
Bahkan aku masih menyimpan rekaman itu
Rekaman saat kau menyanyikan lagu itu untukku
Dan aku juga masih menyimpan fotomu
Sebesar inikah rasa cintaku kepadamu?
Sampai-sampai aku masih mengingat percakapan kita
Kita saat bersama
Aku masih ingat ketika kamu mengatakan bahwa aku tidak bisa tergantikan dengan siapapun
Aku masih ingat ketika kamu mengatakan bahwa kau tidak bisa melupakan dan meningalkanku
Aku masih ingat dengan ucapanmu bahwa kau tak ingin melepaskanku
Aku masih ingat dengan katamu walau aku telah mengecewakanmu, namun rasa cintamu tak pernah
berkurang sedikitpun
Tapi? Sekarang?
Bahkan kau kini dengannya
Kau bersenda gurau dengannya di hadapanku
Tentu aku kecewa
Buat apa kau mengucapkan kata kata itu tapi akhirnya kau pun lupa dengan yang kau ucapkan?
Buat apa kau mengucapkan itu kalau akhirnya kau buatku terbawa kedalamnya?
Buat apa kau menucapkan kata itu bila pada akhirnya semua yang kau ucapkan hanya terasa menyakitkan?
Buat apa kau membuat note di dunia maya tapi pada akhirnya semua kalimat itu hanya omong kosong belaka?
Tahukah kau dengan semua yang kamu ucapkan itu hanya membuat aku kecewa hingga sekarang
Sangat sangat kecewa dari apa yang kamu rasakan
Kamu juga kecewa bukan melihat kau bersama seseorang yang ada disampingku sekarang?
Ya kita sama-sama merasakannya
Kita saling mengecewakan. Aku tau itu
Entahlah…
Aku tak mengerti kenapa ini harus terjadi
Yah aku akui aku memang punya salah
Tapi apa secepat itu rasa kamu yang dulu pernah ada pergi begitu saja?
Apakah secepat itu semua kenangan yang kita buat kamu lupakan?
Segampang itu kah kamu menemukan pengganti aku?
Secepat itukah rasa cintamu yang dulu kau bilang tulus sudah berpindah ke hati yang lain?
Semudah itu kah kau membuat semuanya menjadi terasa menyakitkan?
Secepat itu kah rasa yang pernah ada kini tiada lagi tersisa?
Sedikit saja
Secepat itukah aku tergantikan dengan dia?
Semudah itukah ruang hatimu kini tidak menyisakan tempat untukku?
Apa aku masih dihatimu? Mungkin tidak. Karena kau telah menghadirkan dia untuk menggantikan aku
Apa kamu masih ingat denganku? Mungkin tidak. Karena kau sudah mengalihkan perhatianmu kepadanya
Apa kau masih memikirkanku? Mungkin tidak. Karena pikiranmu telah tertuju padanya
Apa kau masih memperhatikanku? Mungkin tidak. Karena kau harus memperhatikannya
Apa kau masih menyimpan barang pemberianku? Mungkin tidak. Karena kamu telah menggantikan barang pemberian aku dengannya
Apa kau masih mengingat kenangan kita? Mungkin tidak karena kini kau sedang mengukir kenangan bersamanya
Apa kau masih mengingat tanggal jadian kita? Mungkin tidak karena sekarang hanya tanggal jadian kalian yang kau ingat
Apa kamu masih menyayangi dan mencintaiku? Mungkin tidak. Karena kau kini telah bersamanya
Apa kau juga masih suka mendo’akanku? Mungkin tidak. Karena do’amu sudah untuknya
Mungkin saja rasa itu telah pergi
Ya tentu aku beranggapan seperti itu karena kenyataanya?
Tapi aku tak peduli dengan anggapan itu
Mau benar atau salahpun aku tak berhak untuk mengetahuinya
Yang aku tau hanya aku masih menyayangimu hingga kini
Aku masih mendo’akanmu
Hingga saat yang tak ditentukan
Tak peduli kini ada seseorang yang sekarang sama-sama ada disamping kita
Karena aku juga menyayanginya
Kau juga kan?
Baiklah ...Aku mengerti
Aku juga tak ingin mengecewakan dan menyakiti mereka
Mungkin kita ditakdirkan untuk merasakan cinta yang lain dari seseorang terlebih dahulu
Sebelum kita bersama lagi
Atau mungkin kita tak akan bisa bersatu lagi
Entahlah…..
Sungguh kini aku merindukanmu
Aku sangat merindukan kita
Satu hal yang perlu kau tau
Aku memang telah pergi, tapi aku masih menginginkanmu
Sejujurnya aku menginginkanmu kembali